Sabtu, 01 Mei 2021

Pengenalan Layouting (GridView dan Constraint) Pada Android Studio (Part 3)


Hai teman - teman semua! Pada tutorial android studio kali ini kita akan melanjutkan Pengenalan Layouting pada android studio [1] [Part 2]. Saya berharap setelah memahami penggunaan layout pada android dan dapat membuat tampilan semenarik mungkin aplikasi android yang sedang ingin dibangun.

Di pembahasan kali ini kita akan mengaplikasikan beberapa layout yaitu GridView, dan ConstraintLayout pada Android Studio.

7. GridView

GridVIew adalah salah satu container, yang digunakan untuk menampilkan konten view dalam GridView akan tersusun bentuk kotak - kotak seperti sebuah rak lemari yang dimana kita dapat menyimpan barang - barang. Penulisan coding beserta struktur datanya hampir sama dengan ListView hanya saja data yang ditampilkan secara grid atau kotak - kotak.

Penjelasan pada attribut - attribut yang digunakan di GridView :

attributGridView

Sekarang kita akan melakukan implementasikan dari GridView untuk membuat aplikasi android, ikuti langkah - langkah berikut;

1. Pertama cari dan jalankan dahulu aplikasi Android Studio yang ada di PC kalian masing - masing.

  • Pilih Start → Android Studio
  • Pilih Create New Projects
  • Pilih Empty Activity lalu klik Next

akan muncul Configure Your Project,

Keterangan :

- Beri nama project yang ada kerjakan, misal disini kita membuat project dengan mana →  GridView.

- Pilih lokasi penyimpanan (Save Location) →  Disesuikan dengan keinginan kalian dimana project ini akan di simpan.

Untuk Package Name  ubah menjadi nama blog atau website kalian masing - masing, jika tidak ada website bisa menggunakan default, disini saya menggunakan url blog saya nofieanggraeni.blogspot.com lalu diikuti nama project GridView.

- Untuk minimum API level kita pilih →  API 16 (di sesuaikan dengan spesifikasi PC kalian, disarankan memilih yang paling minimum untuk API levelnya dan yang butuhkan).

 - Untuk bahasa yang digunakan pilih Java.

Jika Sudah selesai klik  Finish.

2. Setelah melakukan Configure Project maka akan tampil halaman utama IDE Android Studio, setelah itu buka file activity_main.xml dan ubah script dengan source code berikut :


3. Buka dan ubah source code MainActivity.java menjadi seperti dibawah ini :


4. Jalankan di emulator maka akan tampil seperti gambar di bawah ini :


  • Membuat GridView Custom

Hal - hal yang akan dibutuhan disini adalah 3 java class yang mana 2 diantaranya adalah class activity yaitu MainActivity.java dan ZoomActivity.java dan satu sisanya adalah adaptor yaitu GridAdapter, 3 Layout XML yang mana 2 diantaranya adalah layout activity yaitu activity_main.xml dan activity_zoom.xml dan satu sisanya sebagai custom GridView yaitu custom_grid.xml. Kemudian 14 buah icom yang semuanya bisa kalian download dari flaticon.com .

File ZoomActivity disini berfungsi untuk menerima intent. Intent ini akan menghantarkan item - item dari GridView pada MainActivity menuju ke ZoomActivity, yang mana disini kita membuat gambar akan menjadi besar saat dilihat pada activity ZoomActivity.

Sekarang kita akan melakukan implementasikan dari GridView untuk membuat aplikasi android, ikuti langkah - langkah berikut;

1. Seperti biasa buat project baru di Android Studio, jika sudah berada di halaman Android Studio maka langsung saja ikuti seperti langkah di bawah ini. Jika belum maka lakukan cara pembuatan file projects seperti langkah diatas (GridView).

  • Klik File → New Projects
  • Pilih Empty Activity lalu klik Next

akan muncul Configure Your Project,

Keterangan :

- Beri nama project yang ada kerjakan, misal disini kita membuat project dengan mana →  GridViewCustom.

- Pilih lokasi penyimpanan (Save Location) →  Disesuikan dengan keinginan kalian dimana project ini akan di simpan.

Untuk Package Name  ubah menjadi nama blog atau website kalian masing - masing, jika tidak ada website bisa menggunakan default, disini saya menggunakan url blog saya nofieanggraeni.blogspot.com lalu diikuti nama project GridViewCustom.

- Untuk minimum API level kita pilih →  API 16 (di sesuaikan dengan spesifikasi PC kalian, disarankan memilih yang paling minimum untuk API levelnya dan yang butuhkan).

 - Untuk bahasa yang digunakan pilih Java.

Jika Sudah selesai klik  Finish.

2. Setelah melakukan Configure Project maka akan tampil halaman utama IDE Android Studio, setelah itu copy dan paste icon yang telah di download ke dalam folder res/drawable

3. Setelah itu buka dan ubah source code activity_main.xml  menjadi seperti source code berikut :


Beberapa penjelasan mengenai attribut - attribut pada elemen GridView diatas :

PenjelasanattributGridView

4. Selanjutnya buatlah sebuah layout sebagai custom layout dari GridView yang nantinya akan di Inflate melalui file java adaptor. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, disini kita berikan nama custom_grid.xml. Layout ini berisi 2 buah komponen yaitu sebuah ImageView untuk penempatan icon dari item - itemnya dan sebuah TextView untuk penempatan teks dari item - itemnya. Berikut source code custom_grid.xml :


5. Setelah membuat custom_grid selanjutnya kita akan membuat adapternya yang kita namakan GridAdapter.java dalam contoh ini. Layout custom_grid.xml di inflate di dalam file ini, kemudian adaptor ini akan menghubungkan layout terseut ke MainActivity.java. Berikut source codenya :


6. Sebelum membuat activy baru, terlebih dahulu kita akan melakukan koding yang dibutuhkan pada MainActivity.java. Pertama - tama dengan membuat integer untuk ke 14 icon - icon dengan memanggil sumber resourcenya, lalu membuat string sebagai nama - nama dari 14 icon tersebut, kemudian menghubungkan keseluruhan dengan adaptor. Untuk metode klik pada setiap item, seperti yang di jelaskan sebelumnya diatas, setiap item yang di klik atau di pilih akan dohantarkan ke activity ZoomActivity menggunakan Intent. Berikut source code MainActivity.java :


7. Kemudian buat activity baru, yaout ZoomActivity.java dengan layoutnya activity_zoom.xml. Pada layout ini juga harus berisi 2 komponen seperti pada activity_main.xml yaitu ImageView dan TextView. Lalu pada ZoomActivity.java kita hanya perlu menyambut intent dari MainActivity.java. Berikut source code lengkap dari ke-dua file ini :

activity_zoom.xml


ZoomActivity.java


8. Sebelum di run, kita aktifkan terlebih dahulu class activity di AndroidManifest.xml. Lalu tambahkan source code dengan tag activity seperti yang ada di dalam kotak merah pada gamabr dibawah ini :

9. Setelah itu, jalankan emulator maka akan tampil seperti gambar dan video di bawah ini :


8. ConstraintLayout

ConstraintLayout merupakan layout terbaru dari Android berbasis relative layout, namun mempunyai tingkat kemudahan yang lebih baik dalam penggunaannya. Karena, ConstraintLayout dapat digunakan dengan baik pada design mode di Android Studio. Setiap itemnya memiliki 4 arah constraint yaitu top, left, right, dan bottom, dan ke empat arah ini memiliki sebuah connection resource yang dapat ditarik ke parent atau object lain. Sebenarnya ConstraintLayout ini mirip dengan RelativeLayout, karena letak view bergantung pada view lain dalam satu layout ataupun dengan parent layoutnya.

    ConstraintLayout merupakan salah satu komponen ViewGroup yang dapat kita gunakan untuk menyusun tampilan aplikasi yang kompleks tanpa adanya nested layout. ConstrainLayout lebih fleksibel dan mudah digunakan dengan dukungan Layout editor pada Android Studio, kita gunakan drag and drop di Layout Editor yang berada pada tab Design atau dengan menambahkannya secara menual melalui tab Text.

  • Konversi Berkas Layout

Yang menarik adalah ketika kita mempunyai layout yang sudah dibuat sebelumnya kita bisa mengubahnya menjadi constraint tanpa harus mengubah dan menyesuaikan konfigurasi setiap view yang sudah ada. Bagaimana caranya? Ikuti langkah - langkah sebagai berikut :

1. Masuk pada bagian Design dari layout Editor di Android Studio.

2. Pada panel Component Tree, klik kanan pada bagian layout yang dijadikan sebagai parent kemudian pilih convert LinearLayout to Constraint.

Untuk konversi layout sebaiknya digunakan untuk mengkonversi layout yang tidak terlalu kompleks.

  •  Menambah dan Menghapus Constraint

Setiap view di dalam ConstraintLayout wajib memiliki constraint untuk terhubung dengan parent atau view lainnya. Berikut cara menambahkan Constraint :

1. Drag view yang ingin ditambahkan dari panel Pallete ke dalam editor.

2. View yang ditambahkan akan memiliki anchor point pada setiap sisi yang akan kita gunakan untuk membuat constraint baru.

3. klik anchor point yang berada pada view, lalu arahkan ke parent atau view lainnya seperti dibawah ini.

4. Secara default akan terdapat margin yang memisahkan antara view dan parent atau view lain yang terkait dengan view tersebut, default marginnya memiliki nilai 8dp.

5. Jika ingin mengapus sekaligus semua Constraint dari sebuah view, klik kanan pilih Clear Constraints of Selection.

  • Mengatur Constraint Bias

Kita tambahkan dua Constraint untuk vertikal constraint dengan ukuran view yang dimiliki nilai tetap atau berdasarkan content yang berada di dalamnnya. Posisi awal view akan berada di tengah yang secara default memiliki bias 50%.

Kita bisa mengatur nilai bias untuk mengubah posisi view dengan menggunakan bias slinder seperti dibawah ini :

Seperti penjelasan diatas ConstrainLayout akan sangat membantu kita dalam membangun tampilan aplikasi yang cukup kompleks dengan Layout editor.

Gambar diatas adalah Design + Blueprint yang akan kita buat untuk sebuah form Login di Aplikasi Android.

Sekarang kita akan melakukan implementasikan dari ConstraintLayout untuk membuat aplikasi android seperti gambar diatas, ikuti langkah - langkah berikut;

1. Pertama cari dan jalankan dahulu aplikasi Android Studio yang ada di PC kalian masing - masing.

  • Pilih Start → Android Studio
  • Pilih Create New Projects
  • Pilih Empty Activity lalu klik Next

akan muncul Configure Your Project,

Keterangan :

- Beri nama project yang ada kerjakan, misal disini kita membuat project dengan mana →  ConstraintLayout.

- Pilih lokasi penyimpanan (Save Location) →  Disesuikan dengan keinginan kalian dimana project ini akan di simpan.

Untuk Package Name  ubah menjadi nama blog atau website kalian masing - masing, jika tidak ada website bisa menggunakan default, disini saya menggunakan url blog saya nofieanggraeni.blogspot.com lalu diikuti nama project ConstraintLayout.

- Untuk minimum API level kita pilih →  API 16 (di sesuaikan dengan spesifikasi PC kalian, disarankan memilih yang paling minimum untuk API levelnya dan yang butuhkan).

 - Untuk bahasa yang digunakan pilih Java.

Jika Sudah selesai klik  Finish.

2. Siapkan sebuah icon atau gambar yang akan kita gunkan untuk element ImageView lalu copy ke dalam folder res/drawable  seperti gambar dibawah ini :

pasteGambarContsraint

3. Setelah melakukan Configure Project maka akan tampil halaman utama IDE Android Studio, setelah itu buka file activity_main.xml dan ubah script dengan source code berikut :


4. Jalankan emulator, maka akan tampil seperti berikut :

Demikianlah Pengenalan Layouting dan juga implementasi. Semoga apa yang disampaikan bisa mermanfaat bagi teman - teman semua, mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan lainnya.

Terima Kasih!!!


Continue reading Pengenalan Layouting (GridView dan Constraint) Pada Android Studio (Part 3)

Pengenalan Layouting Pada Android Studio (Part 2)

Hai teman - teman semua! Pada tutorial android studio kali ini kita akan melanjutkan Pengenalan Layouting pada android studio [1]. Saya berharap setelah memahami penggunaan layout pada android dan dapat membuat tampilan semenarik mungkin aplikasi android yang sedang ingin dibangun.

Di pembahasan kali ini kita akan mengaplikasikan beberapa layout yaitu FrameLayout dan  ListView pada Android Studio.

5. FrameLayout

FrameLayout adalah layout sederhana. Layout ini bisa berisi satu atau lebih View child, dan mereka bisa tumpang tindih satu sama lain. Oleh karena itu, android:layout_gravity digunakan untuk menemukan ViewChild.

Agar elemen UI di dalam FrameLayout terlihat rapih serta tata telaknya bisa kalian atur sendri, dapat menggunakan beberapa attribut penting khusus untuk FrameLayout seperti berikut ini :

Secara khusus, FrameLayout memiliki 9 area gravitasi yang diilustrasikan pada gambar dibawah ini. Perhatikan bahwa itu adalah area imajiner, jadi itu tidak berarti FrameLayout secara fisik dibagi menjadi 9 bagian.

frameLayout

Sekarang kita akan melakukan implementasikan dari FrameLayout untuk membuat aplikasi android, ikuti langkah - langkah berikut;

1. Pertama cari dan jalankan dahulu aplikasi Android Studio yang ada di PC kalian masing - masing.

  • Pilih Start → Android Studio
  • Pilih Create New Projects
  • Pilih Empty Activity lalu klik Next

akan muncul Configure Your Project,

Keterangan :

- Beri nama project yang ada kerjakan, misal disini kita membuat project dengan mana →  FrameLayout.

- Pilih lokasi penyimpanan (Save Location) →  Disesuikan dengan keinginan kalian dimana project ini akan di simpan.

Untuk Package Name  ubah menjadi nama blog atau website kalian masing - masing, jika tidak ada website bisa menggunakan default, disini saya menggunakan url blog saya nofieanggraeni.blogspot.com lalu diikuti nama project FrameLayout.

- Untuk minimum API level kita pilih →  API 16 (di sesuaikan dengan spesifikasi PC kalian, disarankan memilih yang paling minimum untuk API levelnya dan yang butuhkan).

 - Untuk bahasa yang digunakan pilih Java.

Jika Sudah selesai klik  Finish.

2. Setelah melakukan Configure Project maka akan tampil halaman utama IDE Android Studio, setelah itu buka file activity_main.xml dan ubah script dengan source code berikut :

maka akan terlihat seperti di bawah ini :

Pada contoh berikutnya, edit source code pada activity_main.xml kalian menjadi seperti source code berikut :

maka akan terlihat seperti ini :

3. Jalankan emulator maka akan tampil seperti di bawah ini :

4. Selanjutnya kita akan mencoba kembali membuat App menggunakan FrameLayout yang ke 2 (dua) dengan implementasi seluruh tata letak, seperti biasa buat project baru di Android Studio, jika sudah berada di halaman Android Studio maka langsung saja ikuti seperti langkah di bawah ini. Jika belum maka lakukan cara pembuatan file projects seperti langkah diatas (FrameLayout2).

  • Klik File → New Projects
  • Pilih Empty Activity lalu klik Next

akan muncul Configure Your Project,

Keterangan :

- Beri nama project yang ada kerjakan, misal disini kita membuat project dengan mana →  FrameLayout2.

- Pilih lokasi penyimpanan (Save Location) →  Disesuikan dengan keinginan kalian dimana project ini akan di simpan.

Untuk Package Name  ubah menjadi nama blog atau website kalian masing - masing, jika tidak ada website bisa menggunakan default, disini saya menggunakan url blog saya nofieanggraeni.blogspot.com lalu diikuti nama project FrameLayout2.

- Untuk minimum API level kita pilih →  API 16 (di sesuaikan dengan spesifikasi PC kalian, disarankan memilih yang paling minimum untuk API levelnya dan yang butuhkan).

 - Untuk bahasa yang digunakan pilih Java.

Jika Sudah selesai klik  Finish.

5. Setelah melakukan Configure Project maka akan tampil halaman utama IDE Android Studio, setelah itu buka file activity_main.xml dan ubah script dengan source code berikut :

6. Jalankan emulator maka akan tampil seperti di bawah ini :

6. ListView

Catatan : Sebenarnya materi ListView sempat kita bahas di pembahasan sebelumnya tapi kali ini kita akan mengulas kembali karena materi ini masih berhubungan dengan materi Layouting yang sedang kita pelajari di Pengenalan Layouting ini.

- ListView adalah salah satu widget yang digunakan untuk menampilkan data atau nilai dalam bentuk daftar/list, nilai atau data yang ditampilkan pada ListView tersebut didapat dari sebuah Array atau Database yang sudah ditentukan. ListView pada saat ini sudah tergantikan dengan RecyclerView yang memiliki konsep Material Design, karena lebih custom dan juga dapat digunakan oleh programmer untuk membuat list/daftar item yang sederhana pada aplikasi mereka.

- Adapter merupakan class yang mengatur item - item pada ListView. Adapter mengatur resource view pada setiap item dari ListView. Resource view pada ListView yang ada pada sebuah tampilan layar sebuah aplikasi memiliki jumlah resource view yang tetap sesuai dengan item yang tampak pada layar. Pada ListView dengan tampilan scroll, Resource view akan digunakan secara berulang (reusable) dengan mengatur item yang tampak dan tersembunyi pada ListView. Adapter juga mengatur data model dari setiap item ListView. Sebuah data model akan diatur menjadi sebuah item dari ListView.

  • Membuat ListView Sederhana
ListView dikatakan sederhana atau komplek ditentukan oleh kompleksitas item dari ListView tersebut. Jika masing - masing item dari ListView menampilkan sebuah kata atau kalimat saja, maka ListView tersebut sederhana. Jika masing - masing item dari ListView memiliki isi yang komplek seperti item dari sebuah status jejaring sosial dimana pada masing - masing item memiliki foto profil, nama, waktu, status dan komentar, maka ListView tersebut adalah ListView Kompleks. Pembuatan ListView Kompleks dilakukan dengan custom ListView.

Pada implementasi dibawah ini kita akan membuat menggunakan ListView Custom, ikuti langkah - langkah berikut ini :

1. Pertama cari dan jalankan dahulu aplikasi Android Studio yang ada di PC kalian masing - masing.

  • Pilih Start → Android Studio
  • Pilih Create New Projects
  • Pilih Empty Activity lalu klik Next

akan muncul Configure Your Project,

Keterangan :

- Beri nama project yang ada kerjakan, misal disini kita membuat project dengan mana →  ListView.

- Pilih lokasi penyimpanan (Save Location) →  Disesuikan dengan keinginan kalian dimana project ini akan di simpan.

Untuk Package Name  ubah menjadi nama blog atau website kalian masing - masing, jika tidak ada website bisa menggunakan default, disini saya menggunakan url blog saya nofieanggraeni.blogspot.com lalu diikuti nama project ListView.

- Untuk minimum API level kita pilih →  API 16 (di sesuaikan dengan spesifikasi PC kalian, disarankan memilih yang paling minimum untuk API levelnya dan yang butuhkan).

 - Untuk bahasa yang digunakan pilih Java.

Jika Sudah selesai klik  Finish.

2. Setelah melakukan Configure Project maka akan tampil halaman utama IDE Android Studio, setelah itu buka file activity_main.xml dan ubah script dengan source code berikut :

3. Setelah mengetikan source code di activity_main.xml, kemudian buka dan ubah Source code MainAcivity.java menjadi seperti dibawah ini :


4. Jalankan emulator maka akan tampil seperti di bawah ini :

  • Membuat Custom ListView Kompleks
Custom ListView merupakan ListView dengan item yang bisa kita buat sesuai selera, misalnya item yang memiliki attribut foto, nama, dan keterangan. Item yang custom seperti itu dapat dibuat dan diatur oleh class Adapter. 

Sekarang kita akan melakukan implementasikan dari Custom ListView Kompleks untuk membuat aplikasi android, ikuti langkah - langkah berikut;

1. Pertama cari dan jalankan dahulu aplikasi Android Studio yang ada di PC kalian masing - masing.

  • Pilih Start → Android Studio
  • Pilih Create New Projects
  • Pilih Empty Activity lalu klik Next

akan muncul Configure Your Project,

Keterangan :

- Beri nama project yang ada kerjakan, misal disini kita membuat project dengan mana →  CustomListViewKompleks.

- Pilih lokasi penyimpanan (Save Location) →  Disesuikan dengan keinginan kalian dimana project ini akan di simpan.

Untuk Package Name  ubah menjadi nama blog atau website kalian masing - masing, jika tidak ada website bisa menggunakan default, disini saya menggunakan url blog saya nofieanggraeni.blogspot.com lalu diikuti nama project CustomListViewKompleks.

- Untuk minimum API level kita pilih →  API 16 (di sesuaikan dengan spesifikasi PC kalian, disarankan memilih yang paling minimum untuk API levelnya dan yang butuhkan).

 - Untuk bahasa yang digunakan pilih Java.

Jika Sudah selesai klik  Finish.

2. Setelah melakukan Configure Project maka akan tampil halaman utama IDE Android Studio, setelah itu ubah nama file activity_main.xml dengan nama file layout.xml dengan cara berikut :

- Klik kanan, lalu pilih Refactor dan klik Rename.

- Ubah nama file dengan nama layout.xml, lalu Klik Refactor

Untuk membuat Custom ListView, kita buat terlebih dahulu layout - layoutnya. Kita membutuhkan 2 layout, yaitu layout halaman yang menampilkan ListView dan layout item untuk Adapter. Layout halaman kita buat dengan mengubah source code pada layout.xml menjadi seperti di bawah ini :


3. Setelah mengetikan source code diatas, selanjutnya kita buat layout item untuk Adapter dengan membuat file resource pada folder res/layout/ dengan nama item.xml lalu ketikan source code berikut :


4. Kemudian kita siapkan gambar yang menjadi icon dari item ListView. Disini saya memakai logo Sosial Media dan juga logo Sistem Operasi yang memiliki ukuran kecil. Kita simpan gambar tersebut pada folder res/drawable.

- Copy, lalu kembali ke Android Studio

- Lalu Paste di res/drawable. Akan muncul pop-up lalu klik Finish.

5. Kemudian kita buat seuah class data model dari item ListView yang bernama class Menu. Object dari class ini akan menyimpan data - data yang akan ditampilkan pada item dari ListView. Sebuah Object dari class Menu akan ditampilkan pada sebuah item dari ListView. Kita buat class yang bernama Menu.java caranya :

- Masukan nama file class, lalu tekan enter atau double klik pada Class

dengan source code sebagai berikut :

6. Kemudian kuta buat class Adapter. Class Adapter adalah class yang akan membuat dan mengatur item - item dari ListView. Class ini mengkonversi data dari Object Menu menjadi item dari ListView. Kita buat class yang bernama ListAdapter.java dengan source code sebagai berikut :


7. Kemudian kita buat class MainActivity.java (class ini biasanya sudah dibuat otomatis pada project) sebagai class controller yang mengelola pembuatan Custom ListView. Ketikan Source code MainActivity.java sebagai berikut :


Pada class tersebut kita membuat ArrayList yang berisi object - object dari Menu. ArrayList ini menjadi kumpulan data yang akan ditampilkan pada ListView. Dibawahnya ada object dari class ListAdapter yang bernama Adapter. Object ini yang akan dimasukan pada object dari ListView pada fungsi setAdapter(adapter).

ListView dapat mengenali beberapa event, salah satunya adalah event click. Masing - masing item dari ListView dapat menangkap event click dan memberikan reaksi terhadap event tersebut. Kita akan menangkap event tersebut dan memberikan raksi sederhana dengan menampilkan sebuah kalimat. Jika project tadi dijalankan maka akan tampil seperti ini.


Demikianlah Pengenalan Layouting dan juga implementasi. Semoga apa yang disampaikan bisa mermanfaat bagi teman - teman semua, mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan lainnya. Dan untuk pembahasan di artikel selanjutnya kita akan membahas GridView dan ConstraintLayout jadi tetap pantau blog Pi.Not yaa.

Terima Kasih!!!

Continue reading Pengenalan Layouting Pada Android Studio (Part 2)